Google Chrome merupakan salah satu peramban web yang sering digunakan untuk menjelajahi internet. Namun, terkadang pengguna menghadapi masalah di mana Chrome tiba-tiba tidak merespons, menyebabkan gangguan yang menyebalkan dalam kegiatan. Masalah ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari masalah dengan ekstensi, hingga konflik dengan perangkat lunak lain. Sehingga banyak yang mencari cara mengatasi google chrome not responding.
Ketika Google Chrome mengalami not responding, tidak hanya aktivitas browsing yang terhambat, tetapi produktivitas juga bisa terganggu. Pada uraian ini akan dibahas cara mengatasi google chrome not responding yang sederhana.
1. Hapus File Local State
File Local State adalah file sementara yang dibuat secara otomatis oleh sistem operasi Windows. File ini berfungsi untuk menyimpan beberapa pengaturan sementara yang digunakan oleh aplikasi, dan biasanya akan dihapus oleh Windows jika sudah tidak diperlukan lagi.
Namun, jika pengguna merasa perlu menghapus file ini secara manual, berikut adalah langkah-langkah yang bisa pengguna ikuti:
- Pertama, buka menu Start di pojok kiri bawah layar pengguna. Di dalam menu ini, ketik kata Run pada kotak pencarian yang muncul. Setelah itu, tekan tombol Enter pada keyboard pengguna untuk membuka jendela perintah Run.
- Kedua, pada jendela Run yang muncul, ketik perintah berikut: AppDataLocalGoogleChromeUser Data. Pastikan pengguna mengetikkan perintah tersebut dengan benar untuk memastikan pengguna diarahkan ke lokasi yang tepat. Setelah mengetik perintah, klik tombol OK untuk melanjutkan.
- Ketiga, jendela File Explorer akan terbuka dan menampilkan folder yang berisi berbagai file dan subfolder. Di dalam folder ini, cari file yang bernama Local State. Setelah menemukannya, pilih file tersebut dan hapus dengan cara klik kanan pada file dan pilih opsi Delete atau tekan tombol Delete pada keyboard pengguna.
2. Rubah Folder Default
Langkah berikutnya adalah mengganti nama folder Default. Dalam struktur folder, setiap folder biasanya berisi file atau subfolder yang saling terhubung. Jika salah satu dari elemen ini hilang atau terganggu, Google Chrome mungkin tidak dapat berfungsi dengan baik, bahkan bisa menutup sendiri atau tidak bisa dibuka sama sekali.
Selain itu, masalah lain yang bisa menyebabkan Google Chrome menutup dengan sendirinya adalah ketidakcocokan nama folder atau file. Setiap file memiliki format yang spesifik dan masing-masing format berfungsi untuk tujuan tertentu. Jika nama folder atau file tidak sesuai dengan yang diharapkan, hal ini dapat mempengaruhi kinerja Google Chrome.
3. Menutup Tab yang Tidak Diperlukan
Langkah berikutnya adalah menutup tab yang tidak lagi pengguna perlukan. Ketika pengguna membuka banyak tab secara bersamaan, Google Chrome bisa mengalami masalah seperti Not Responding atau bahkan menutup sendiri.
Untuk menghindari hal ini, pastikan untuk menutup tab yang sudah tidak diperlukan. Jika pengguna ingin membuka situs baru tanpa menutup yang lama, sebaiknya buka situs tersebut di tab baru.
4. Menghapus Cookie
Selanjutnya, pengguna perlu menghapus cookie di Google Chrome. Cookie adalah data yang disimpan oleh browser ketika pengguna mengunjungi situs web. Data ini digunakan untuk melacak aktivitas pengguna dan menyimpan informasi interaksi.
Seiring waktu, penumpukan cookie dapat memperlambat kinerja Google Chrome dan berpotensi menyebabkan browser menutup sendiri. Menghapus cookie secara berkala dapat membantu menjaga performa browser tetap optimal.
5. Lakukan Scan Malware
Terakhir, pastikan untuk memindai komputer pengguna dari malware. Infeksi malware dapat menyebabkan berbagai masalah pada kinerja Google Chrome. Untuk mengatasi ini, jalankan pemindaian menggunakan program antivirus atau alat anti-malware yang terpercaya. Ini akan membantu mendeteksi dan menghapus ancaman yang mungkin mempengaruhi stabilitas browser pengguna.
Demikianlah penjelasan mengenai cara mengatasi google chrome not responding. Pada penjelasan di atas tadi terdapat lima cara yang dapat digunakan untuk mengatasi google chrome not responding.